Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Syiah Kuala (USK), drh. Teuku Reza Ferasyi, MSc., PhD, menerima undangan untuk menghadiri pertemuan tahunan South East Asia Veterinary School Association (SEAVSA) pada tanggal 22-23 April 2024, di FKH Universitas Kasetsart di Bangkok, Thailand. Acara ini dapat dihadiri setelah FKH USK resmi menjadi anggota SEAVSA beberapa tahun yang lalu. Pada kesempatan ini, Dekan FKH USK, yang juga Sekretaris Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan seluruh Indonesia (AFKHI), menghadiri bersama dengan Ketua AFKHI dan beberapa dekan lainnya dari FKH Indonesia yang diundang untuk hadir.

Pertemuan Tahunan SEAVSA 2024 resmi dibuka oleh Presiden Universitas Kasetsart, Dr. Chongrak Wachrinrat, didampingi oleh Dekan FKH Universitas Kasetsart, Dr. Khongsak Thiangtum. Dalam sambutannya, Presiden Universitas Kasetsart menyambut semua peserta dari berbagai FKH di negara-negara ASEAN. Dia juga berharap bahwa semua peserta dapat mendapatkan manfaat dari kunjungan ke FKH dan rumah sakit hewan di Universitas Kasetsart. Dr. Khongsak Thiangtum, yang juga Presiden SEAVSA, kemudian menjelaskan tujuan dan objektif Pertemuan Tahunan. Pertama, dia memperkenalkan bahwa FKH Universitas Kasetsart saat ini menempati peringkat ke-3 terbaik di Thailand dan ke-70 terbaik di dunia. Dia menambahkan bahwa pertemuan ini secara khusus dijadwalkan untuk membahas rancangan dokumen standar akreditasi FKH di seluruh ASEAN. Diharapkan dengan implementasi standar akreditasi ini dan adopsi oleh FKH di ASEAN, akan memberikan peluang bagi lulusan untuk bekerja di negara-negara anggota SEAVSA di masa depan.

Pembicara utama dalam Pertemuan Tahunan SEAVSA adalah Prof. Dr. Achariya Sailasuta, yang merupakan Ketua ASEAN Veterinary Statutory Body Network (AVSBN)/Ketua Kelompok Ad Hoc untuk Standar Akreditasi Veteriner SEA. Selain itu, Prof. Dr. Vanessa Barrs, Dekan Jockey Club College of Veterinary Medicine and Life Sciences di City University of Hong Kong, yang telah mendapatkan pengakuan akreditasi dari Dewan Dewan Kedokteran Hewan Australia (AVBC), juga hadir. Keduanya berbagi tujuan dan pengalaman dalam menjalani proses persiapan dan implementasi akreditasi oleh lembaga akreditasi kedokteran hewan internasional tertentu. Melalui presentasi kedua pakar ini, peserta mendapatkan wawasan tentang standar akreditasi internasional di bidang kedokteran hewan.

Selain perwakilan FKH dari Indonesia dan Thailand, perwakilan dari negara-negara ASEAN lainnya seperti Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar, Filipina, dan Malaysia juga hadir. Perwakilan dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH) juga hadir, yang erat kaitannya dengan pemanfaatan sumber daya manusia di bidang kedokteran hewan.

Dekan FKH USK menyatakan bahwa pertemuan ini merupakan kesempatan baik untuk mendapatkan informasi terbaru tentang perkembangan pendidikan kedokteran hewan di ASEAN dan dunia. Ini juga digunakan untuk memperkuat dan memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai lembaga kedokteran hewan kelas dunia.

Categories:

Tags:

Comments are closed